Seni Budaya Indonesia
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan
mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon
kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya
"Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa".
Surakarta - Perkembangan seni tradisi mengalami hambatan serius dewasa
ini. Secara perlahan, pelaku kesenian tradisi semakin langka sehingga
seni tradisi terancam punah.
Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media dan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Harry Waluyo,
berpendapat, seni tradisi semakin ditinggalkan karena dianggap musyrik
dan bidah.
Sebab, seni tradisi biasanya berakar dari tradisi yang hidup di
masyarakat. "Dan dalam perkembangannya, seni tradisi sangat erat dengan
religi," ujarnya kepada wartawan seusai dialog seni tradisi di
Surakarta, Ahad, 9 Desember 2012.
Salah seorang pembicara, I Wayan Dibia, menilai seni tradisi
ditinggalkan karena sering dianggap kuno dan usang. "Padahal ada inovasi
dan kreasi baru dalam seni tradisi. Hanya tidak sedahsyat seni
kontemporer," katanya.
Dia mengatakan ada kesepakatan bahwa perubahan dalam seni tradisi tidak
bisa frontal. Sebab, perubahan itu harus bisa diterima masyarakat luas.
Harry mengatakan, apa pun yang terjadi, seni tradisi Indonesia harus
terus eksis. Salah satu caranya dengan memanfaatkan teknologi.
Nilai yang dikandung seni tradisi tetap dipertahankan, tetapi kemasannya
dibantu teknologi agar lebih menarik. "Lalu sebisa mungkin memanfaatkan
ruang publik untuk mementaskan seni tradisi. Tidak hanya secara fisik,
tapi juga ruang publik di dunia maya," katanya.
Wayan Dibia menekankan perubahan cara pandang generasi muda terhadap
seni tradisi. Generasi muda harus ditanamkan bahwa jika ingin menjadi
orang modern, terlebih dahulu harus memperkuat seni tradisi.
Seni tradisi menjadi dasar dari pengembangan seni modern. "Kalau tidak
punya dasar, seni modern yang dihasilkan tidak punya identitas dan jati
diri," tutur Wayan Dibia, yang juga Rektor Institut Seni Indonesia
Denpasar.
Upaya tersebut bisa dimulai dengan memperbanyak penulisan tentang seni
tradisi. Jadi generasi muda sadar bahwa Indonesia adalah negara
adibudaya.
Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Juju Masunah, mengatakan, seni tradisi
dapat terus tumbuh karena sudah bertransformasi menjadi industri
kreatif.
Menurut dia, saat ini seniman seni tradisi memproduksi produk atau karya
untuk dijual ke wisatawan. "Akhirnya terjadilah perkawinan antara seni
tradisi dan ekonomi kreatif," katanya dalam kesempatan yang sama.
Untuk mengembangkan potensi seni daerah, pihaknya menyelenggarakan
pergelaran mahakarya seni tradisi di Institut Seni Indonesia Surakarta
pada Ahad malam ini.
Dalam pergelaran akan ditampilkan Tari Bedhaya Bedah Madiun dari Jawa
Tengah, Tari Srimpi Renggowati dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Tari
Piriang di Ateh Kato dari Padang, Tari Topeng Adiningrum dari Cirebon,
Tari Baris Gede dari Bali, dan Tari Pakarena dari Makassar.TEMPO.CO,